Pandemi dan Perasaan Kita Tentangnya. Review Bo Burnham : Inside (2021)
Disaat kita rebahan santai selama pandemi, seorang "youtuber-turns-director" bernama Bo Burnham berhasil menghasilkan karya film visual musikal yang dipuji kritikus serta penonton di seluruh dunia.
Sebuah Film feature Netflix special ini, yang ditulis, dishoot, diedit serta disutradai oleh 1 orang yaitu si Burnham sendiri membuat saya penasaran. Setelah lagunya sangat sering dipakai di sosial media macam Tiktok, akhirnya saya menyerah dan coba tonton. Setelah setengah jam terlewati, cukup terlihat jelas ia menyelesaikan proyek ini dalam setahun dengan mengurung diri di studio miliknya dan berkomitmen tak akan meninggalkannya sampai ini selesai. Kita bisa melihat serta “mendengarkan” betapa tersiksanya ia stuck mati-matian menyelesaikan proyek ini.
Hasil dari proses yang terlihat melelahkan ini adalah sebuah karya inovatif yang menggambarkan perasaan kita saat pandemi serta ditendang dari kegiatan rutinitas sehari-hari seperti sekolah :( dan teman-teman sehingga “terjebak” lalu kita hanya bisa memegang HP/Laptop serta diselimuti rasa kesepian dan bosan.
Tema seperti politik, diskriminasi, livestreaming, penggunaan media sosial disentuh dengan lagu-lagu easy listening serta berbagai skit/video singkat. Burnham sangat jago menggubah lirik menyenangkan sambil menyerang para elit-elit politik sampai orang-orang terkaya di dunia yang mengeksploitasi masyarakat. Ada juga berbagai lagu bertema personal growth dari ia yang dulu dikenal sebagai Youtuber dengan lagu-lagu dark jokes saat ia muda hingga ia sekarang yang lebih dewasa dan lebih berhati-hati
Visualnya juga sangat memanjakan mata dengan aesthetic jempolan dan kombinasi cahaya serta LED homemade yang sangat entertaining. Keberhasilan ini semakin impresif karena ia melakukan ini secara solo dalam shooting, set director hingga editing dilakukan sendiri (walau pada akhirnya memakan waktu sangat lama). Seperti film-film musikal lain seperti La La Land, Hamilton hingga Les Miserables, saya rekomendasikan menonton film ini dalam 2 bagian. Kita bisa beristirahat sebentar sebelum lanjut menonton atau kita lanjutkan keesokan harinya.
Akhir kata saya sangat rekomendasikan Film Netflix special ini untuk orang-orang yang penasaran darimana asal lagu-lagu seperti “Jeff Bezos” dan “Welcome to the Internet” , juga pecinta sinema yang bisa menghargai serta mengapresiasi karya seni hebat ini dalam segala aspeknya. Pesan yang ingin disampaikan oleh Bo tentang efek pandemi bagi ia sendiri (dan mungkin banyak orang) serta kritik sosial yang segar dibawakannya dengan fun. Ia juga membuka vulnerabilitasnya dan perjuangan karena disorot oleh fame sejak sangat muda serta kesehatan mentalnya yang memburuk bahkan sebelum pandemi bisa menginspirasi. Mungkin ini bukan hanya sebuah film feel-good atau murni film sedih, tapi yang pasti anda akan terngiang-ngiang film ini esoknya setelah credits berputar.
-E