PR untuk Program Vaksinasi di Indonesia
Setelah Idul Fitri 2021, lonjakan gelombang ke-2 COVID-19 mengagetkan semua orang. Lambatnya program vaksinasi menjadi salah satu “biang kerok” dari hal ini. Apa yang pemerintah bisa lakukan?
Per 2 Agustus 2021, tingkat vaksinasi dosis ke-1 baru mencakup 23% dari seluruh penduduk Indonesia. Proses vaksinasi per harinya masih 900.000 orang, masih jauh dari target pemerintah yaitu 2 juta dosis per hari. Data tadi menyatakan bahwa kinerja pemerintah masih jauh dari kata memuaskan. Lambatnya laju vaksinasi memastikan kondisi “herd immunity” (yang merupakan jalan keluar utama dari pandemi COVID-19) masih menjadi angan-angan di negeri ini. Sebuah studi dari BPS, mengkonfirmasi bahwa 1 dari 5 penduduk Indonesia tak percaya vaksin. Maraknya berita bohong dan disinformasi menjadi alasan enggannya warga untuk segera vaksinasi.
Meskipun begitu, kita tak bisa mengambil kesimpulan dengan hanya menyalahkan rakyat biasa sebagai penyebab utama awal kemunculan gelombang ke-2 COVID-19 ini. Pemerintah tidak bisa mencuci tangan dan menganggap diri mereka tak berdosa. Lambatnya distribusi vaksin dan ribetnya administrasi pendaftaran menjadi makanan sehari-hari. Sangat kontras dengan negara lain yang sempat dilanda krisis terlebih dahulu seperti Italia yang memulai start lebih awal dalam melakukan program vaksinasi.
Ketika sering diberitakan tanda-tanda awal kenaikan kasus di pertengahan tahun ini, saya berinisiatif untuk mengikuti program vaksinasi. Pada berbagai tempat vaksinasi umum yang coba saya kunjungi, susah sekali untuk bisa mendaftar dan langsung vaksin. Dari slot yang tidak ada karena habisnya dosis vaksin, hingga batasan usia dan persyaratan administrasi yang tidak jelas. Saya bisa bayangkan masyarakat awam yang awalnya merasa enggan, makin merasa “malas” untuk vaksin. Negara lain perlu kita contoh dengan kemudahan dan pelayanannya yang efisien.
Kita bisa lihat di California, Amerika Serikat. Mereka menyediakan vaksin untuk semua orang yang tinggal disana tanpa pandang bulu. Status kewarganegaraan, imigrasi hingga kepemilikan asuransi kesehatan tidak diperlukan untuk mendapat vaksin. Sejak April 2021, tingkat vaksinasi di negara bagian itu sudah mencapai 60%. Mereka sudah kembali ke kenormalan baru dengan kembali beroperasinya sekolah dan industri tanpa protokol kesehatan ketat. Department of Education atau Kementerian Pendidikan versi AS telah merilis Roadmap yang menjelaskan bahwa semua sekolah se-nasional bisa dibuka lagi dengan aman per Agustus 2021.
Sekarang beban ada di para pemegang kebijakan di Indonesia untuk mengikuti contoh-contoh negara yang telah berhasil agar bisa mengalahkan pandemi yang berlangsung terlalu lama ini. Salah satu berita positif yang bisa kita rayakan adalah datangnya 72 juta vaksin di bulan Agustus dari Tiongkok dan Amerika Serikat yang bisa mengakselerasi vaksinasi di seluruh Indonesia. Hebohnya varian COVID-19 “Delta” yang lebih mudah menular juga kemungkinan besar bisa mempersulit penanganan pandemi dan memicu kepanikan. Salah satu kebijakan yang berada di arah yang benar adalah persyaratan surat tanda vaksinasi untuk berbagai keperluan administrasi dan untuk mengakses fasilitas umum. Pada 31 Juli 2021, Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan berkata,
”Kami memutuskan, vaksin menjadi bagian dari tahapan untuk kegiatan di masyarakat, baik kegiatan ekonomi, keagamaan, sosial, budaya, di Jakarta,”.
Kebijakan ini diharapkan bisa memberi sinyal bagi warga yang ingin kembali beraktivitas di new normal untuk segera memperoleh dosis vaksin. Perlu ekstra kerja keras bagi kita semua untuk bisa patuh dengan protokol kesehatan dan mengawal kebijakan pemerintah.
-E
Referensi :
Waseso, Ratih. 2021, “72 Juta dosis vaksin datang pada Agustus, Menkes minta daerah tingkatkan vaksinasi”, https://nasional.kontan.co.id/news/72-juta-dosis-vaksin-datang-pada-agustus-menkes-minta-daerah-tingkatkan-vaksinasi, diakses pada 2 Agustus 2021
Nurdiana, Titis. 2021, “Survei BPS: 20% orang Indonesia belum vaksin karena tak percaya dan takut efek”, https://nasional.kontan.co.id/news/survei-bps-20-orang-indonesia-belum-vaksin-karena-tak-percaya-dan-takut-efek, diakses pada 2 Agustus 2021
Dewi, Dinda Silviana. 2021, “Anies Baswedan: Sertifikat Vaksin Covid-19 Bakal Jadi Syarat Aktivitas di Jakarta”, https://mediamagelang.pikiran-rakyat.com/nasional/pr-1432332530/anies-baswedan-sertifikat-vaksin-covid-19-bakal-jadi-syarat-aktivitas-di-jakarta, diakses pada 2 Agustus 2021
U.S. Department of Education. 2021, “U.S. Department of Education Releases “Return to School Roadmap” to Support Students, Schools, Educators, and Communities in Preparing for the 2021-2022 School Year”, https://www.ed.gov/news/press-releases/us-department-education-releases-%E2%80%9Creturn-school-roadmap%E2%80%9D-support-students-schools-educators-and-communities-preparing-2021-2022-school-year, diakses pada 2 Agustus 2021
Money, Luke. 2021, “It’s never been easier to get a COVID-19 vaccine — even without an appointment”, https://www.latimes.com/california/story/2021-04-27/its-very-easy-get-covid-19-vaccine-california, diakses pada 2 Agustus 2021
Sagita, Nafilah Sri. 2021, “Resep Italia Bebas Masker Usai Sempat Dihadang 'Tsunami' COVID-19”, https://health.detik.com/berita-detikhealth/d-5624192/resep-italia-bebas-masker-usai-sempat-dihadang-tsunami-covid-19, diakses pada 2 Agustus 2021