Tahun lalu Pandemi...Tahun ini Perang Dunia III?
Disaat negara-negara di seluruh dunia kewalahan menghadapi varian omicron, Rusia malah mencoba mengetes kesabaran negara-negara barat. Refleksi singkat dari buku Tentang Tirani karya Timothy Snyder.
Putin mulai merasakan tekanan dan turunnya popularitas akibat pandemi yang cukup melelahkan Rusia. Dalam bukunya yang berjudul Tentang Tirani: Dua Puluh Pelajaran dari Abad Kedua Puluh, Snyder (2017) seorang penulis sejarah konflik, mengemukakan bahwa jika seorang pemimpin otoriter merasa kekuasaannya terancam, ia akan membawa-bawa kembali masa kejayaan dulu dan mencoba merebut hati orang Rusia dengan menonjolkan nasionalisme dan kekuatan militer. Rival lama yaitu AS kembali dipancing untuk menuai reaksi. Ukraina menjadi domba yang siap disembelih untuk memprovokasi kembali “musuh tradisional” Rusia tersebut.
Pada tahun 2014, Rusia sebenarnya sudah “menginvasi” Ukraina dengan pasukan gelap tanpa bendera resmi berkedok separatis dan berhasil menduduki daerah Ukraina yang warganya berbahasa Rusia yaitu Crimea dan Donbas. Saat itu NATO serentak mengecam, namun tidak ada langkah bantuan militer apapun dari mereka. Jadi, sudah ada preseden dimana rezim Putin berani mengganggu kedaulatan Ukraina. Saat ini negara-negara NATO tadi bertekad untuk tak mengulangi kesalahan mereka 7 tahun lalu lagi dengan siap berdiri berdampingan dengan Ukraina.
Per 7 Februari 2022, tercatat Rusia memobilisasi 130.000 pasukan dan telah menempatkan mereka di area strategik sekitar Ukraina seperti Belarus, Krasnodar dan Crimea. Penempatan pasukan dengan skala semasif ini tak pernah terjadi sejak negara itu masih bernama Uni Soviet 40 tahun lalu. Tak hanya penempatan pasukan darat, Angkatan laut Rusia dengan 140 lebih kapal perang juga diaktifkan seluruhnya dengan latihan-latihan intensif di Laut Hitam dan Laut Baltik. Seriusnya komitmen military buildup ini dibuktikan dengan pemanggilan semua unit militer hingga daerah paling jauh seperti Vladivostok dan perbatasan dengan Korea Utara untuk menambah komitmen pasukan tadi. Terakhir kali Angkatan Darat Rusia dipanggil dari seluruh penjuru Rusia untuk bertempur adalah pada tahun 1941 saat direbutnya kembali Stalingrad dari Nazi Jerman.
Sesuai janji mereka tadi, AS pun merespon dengan keras. Presiden Biden langsung menambahkan 2.000 pasukan ke Eropa dari Amerika dan lebih lanjut memindahkan 1.000 pasukan yang sudah ada ke Romania untuk membantu Ukraina. Semua ini belum termasuk semua divisi di Eropa yang berjumlah 8.500 pasukan sudah siap siaga jika sesuatu terjadi. Selain saling unjuk otot, dompet pun akan diserang oleh AS dan sekutu-sekutunya. Sanksi ekonomi yang sudah didiskusikan oleh AS, Inggris, Prancis dan Jerman ini diproyeksikan menjadi sanksi perdagangan terbesar dalam sejarah. Elemen sanksi ini sangat komprehensif dengan meliputi sektor finansial atau banking, teknologi serta energi. Para pakar bahkan memprediksi bahwa saking masifnya sanksi ini, ekonomi AS dan para sekutunya juga akan terkena dampaknya. Semua negara itu siap membolongi dompetnya sendiri demi melukai sang Beruang.
Ancaman perang sudah didepan mata, upaya perdamaian belum mendapat respon positif dari kedua sisi. Pada Jumat (04/2) kemarin, situasi diperkeruh dengan masuknya China yang terlihat mesra dengan Putin. Kondisi yang semakin panas ini pasti mengurangi motivasi kedua belah pihak untuk beraksi duluan. Pemulihan situasi sosial-ekonomi akibat pandemi 2 tahun terakhir menipiskan dompet pemerintah di banyak negara dan mempengaruhi kekuatan finansial untuk mampu mengobarkan perang dalam periode yang lama. Belum lagi para warga masing-masing negara yang menunjukkan sentimen negatif pada apapun kemungkinan perang. Saya pikir kepala dingin akan muncul di akhir, dan emosi akan terpinggirkan. Untuk saat ini.
-E
Referensi
Buku :
Snyder, Timothy. “Tentang Tirani: Dua Puluh Pelajaran dari Abad Kedua Puluh”. Gramedia Pustaka Utama (April 2020): 10-90.
Artikel :
Usher, Barbara. “Ukraine tensions: Russia condemns destructive US troop increase in Europe.” BBC News, February 4, 2022. https://www.bbc.com/news/world-europe-60238869.
Child, David. “Ukraine latest updates: US troops arrive in Germany.” Aljazeera, February 4, 2022. https://www.aljazeera.com/news/2022/2/4/macron-to-visit-moscow-next-week-over-ukraine-crisis-liveblog
Luscombe, Richard. “US Senate panel close to approving ‘mother of all sanctions’ against Russia.” The Guardian, January 30, 2022. https://www.theguardian.com/world/2022/jan/30/ukraine-crisis-us-sanctions-russia-putin
“How big is Russia’s military build-up around Ukraine?.” The Economist, January 31, 2022. https://www.economist.com/the-economist-explains/2022/01/31/how-big-is-russias-military-build-up-around-ukraine